Teka-teki di balik rumah mewah yang disebut sebagai 'rumah pesugihan' berada di sekitar perbukitan. Tepatnya di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Rumah megah dengan dua lantai, dilengkapi dua ruang bawah tanah yang sebenarnya masih layak untuk dihuni. Namun sayangnya ditinggalkan begitu saja dan masih menjadi misteri.
Tak sedikit masyarakat yang penasaran, tapi tetap saja tak menemukan jawaban pasti. Ingin tahu potret rumah mewah terbengkalai di Semarang?.
Simak ulasannya berikut ini seperti dilansir dari kanal YouTube vlogger receh kaliandong, Kamis (7/10).
Kondisi Rumah Mewah Masih Layak Huni
Dilihat dari luar, rumah mewah tersebut didominasi dengan dinding berwarna putih. Dilengkapi halaman yang begitu luas nan hijau.
Kondisi rumah tampak baik, bagian tangga masih utuh, tak ada retakan dinding yang berarti, serta sejumlah perabot yang sengaja ditinggalkan.
Selain itu, sang pemilik akun YouTube menemukan beberapa pakaian dan toples yang dibiarkan di dapur. Bagian lantai satu dan dua masih terlihat layak untuk dihuni.
"Meskipun sekarang siang ya jam 12.30 tapi rasanya langsung mak nyes. Sekilas saja, bangunan masih sama. Enggak ada retak tembok yang bikin hancur," kata sang perekam video.
Pemandangan yang Asri dan Keren
Di lantai dua, tersedia balkon yang cukup luas. Lantaran berada di sekitar perbukitan, dari balkon bisa melihat deretan rumah, bangunan kantor, dan hijaunya pepohonan.
Seakan terhipnotis untuk menikmati pemandangan dari atas saking cantiknya. Bahkan bagian kota pun masih terlihat meski kecil.
"Rumah ini disebut rumah pesugihan oleh beberapa orang. Tapi saya gak mau mengamini hal kayak gini. Ini rumah ada balkon yang pemandangannya cantik banget, asyik di sini. Keren," terangnya.
Ruang Bawah Tanah
Berlanjut ke ruang bawah tanah yang membuat rumah mewah itu terkenal. Berdasarkan cerita dari mantan asisten rumah tangga (ART) di sana, dulu majikannya kerap ke ruang bawah tanah pada jam-jam tertentu.
Meski tak tahu pasti, tapi disebutkannya untuk melakukan peribadatan. Ruangan tersebut dibagi menjadi dua bagian.
Satu ruang yang cukup luas dengan dinding warna krem. Sementara lainnya menyerupai lorong panjang dengan dinding batu ke arah pintu keluar.
Ditelusuri pada siang hari saja, kedua ruangan luas itu tampak gelap. Tak ada penerangan sama sekali selain bantuan senter.
"Dari sumber orang yang pernah bekerja di rumah ini. Bahwasanya dulu tahun 2004, perempuan tersebut jadi ART lalu beliau keluar. Ruangan di bawah ini jadi tempat khusus sembahyangan. Karena majikannya di jam-jam tertentu sering ke sini," pungkasnya.