MENGUAK kisah Nyi Linggi dan misteri di balik keindahan Gunung Ciremai yang terletak di Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka. Ciremai dengan ketinggian 3.078 MDPL tercatat sebagai gunung tertinggi di Jawa Barat.
Taman Nasional Gunung Ciremai termasuk salah satu destinasi favorit pendaki karena menawarkan beragam keindahan. Kemudian ada sederet cerita legenda, kisah mistis, dan mitos-mitos seputar Ciremai.
Salah satunya adalah tentang kisah Nyi Linggi dengan dua ekor macannya. Menurut cerita yang beredar, Nyi Linggi bertapa untuk meneruskan persemedian kakeknya, Sultan Aji, agar mendapatkan kekuatan sakti. Ia bersemedi setelah Sunan Giri selesai bertapa.
Nyi Linggi akhirnya meninggal tak jauh dari lokasi bertapanya. Dua macan yang jadi pengikutnya ikut hilang setelah perempuan itu berpulang.
Warga sekitar masih meyakini kalau arwah Nyi Linggi masih berada di Batu Nisan Gunung Ciremai.
Penampakan Kakek Berjubah Putih
Menurut legenda yang ada di masyarakat, sosok kakek berjubah putih ini bernama Satria Kawingran. Ia adalah kakek dari Sunan Giri, yang merupakan salah seorang Walisongo. Mereka beserta rombongan pasukan pergi untuk menyerang Portugis, karena niat dari negara tersebut yang ini menghabisi para tokoh adat khususnya ulama disana.
Tapi ketika di perjalanan, sang kakek memutuskan untuk mempersilahkan Sunan Giri beserta rombongannya untuk melanjutkan perjalanan, karena kondisi kakek yang sudah sepuh. Oleh karena itulah, ia beristirahat sambil bersemedi sampai akhir hidupnya di sebuah batu yang cukup besar, atau sekarang disebut sebagai Moka Gunung Ciremai.
Hingga kini sosoknya sering muncul dan banyak dilihat oleh para pendaki di sebuah Baru Lingga. misteri kemunculan kakek tua di katikan dengan Legenda Batu Lingga yang di mana lokasi batu tersebut digunakan oleh Sunan Gunung Jati untuk bersemedi.